PDAM Boyolali menydiaan air bersih di kota Boyolali sebenarnya sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda. Akan tetapi pada waktu itu belum digunakan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Namun untuk memenuhi kebutuhan sarana transportasi (lokomotip) yaitu kereta api jurusan Boyolali-Kartosuro-Solo terutama untuk mengankut hasil bumi. Kelebihan pemanfaatan air bersih dimanfaatkan untuk keperluan kantor/instansi serta masyarakat kota Boyolali khususnya dan masyarakat pada umumnya, melalui bak umum.
Pada sekitar tahun 1960-an Pemerintah Daerah melakukan pengembangan sistem penyediaan air bersih secara sederhana, dengan membangun bak-bak penampungan rembesan sumber mata air di wilayah Musuk dan airnya dialirkan ke kota Boyolali untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit dan perumahan dokter.
Pada tahun 1966.1967 dilakukan pemanfaatan bak-bak pengendap air bekas pabrik kopi di Tampir (Musuk), dimana air yang diambil berasal dari Dam sungai Kitel Musuk yang selanjutnya dialirkan ke kota Boyolali.
Pada tahun 1970-1976 Pemerintah Daerah